"Hendaklah kamu seia sekata, seperasaan, saling mengasihi, menyayangi, dan rendah hati."
(I Petrus 3 : 8)

Jumat, 16 April 2010

Manggaku Sayang ...

Tahun 2003 kami menanam pohon mangga yang dibeli dari tukang bunga. Dua tahun kemudian kami sudah bisa memanen hasilnya. Buahnya lebat dan besar-besar pula. Rasanya pun manis dan empuk. Sayang...kami harus rela melepaskannya untuk orang yang membeli rumah lama kami. Sekarang buahnya sedang mengkal-mengkalnya. Kami masih bisa memandang dari balik tembok pembatas rumah. Manggaku sayang...sekarang kau bukan milik kami lagi. Masihkah kami mencicipi buahmu ? Tunggu tawaran pemilik barunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar