"Hendaklah kamu seia sekata, seperasaan, saling mengasihi, menyayangi, dan rendah hati."
(I Petrus 3 : 8)

Sabtu, 19 Februari 2011

Bisikan Sayang...

Sejak Almira mulai berjalan, kami bermain bisik-bisikan. Berawal dari mama membisikkan kata "Mama sayang Almira", kemudian ke papa yang akan membisikkan kata "Papa sayang Almira", lalu dengan siapa pun yang ada, Almira akan mendekatkan telinganya untuk mendengarkan bisikan sayang dari kami semua. Almira sangat menyukai permainan ini sehingga kami menamakan permainan BISIKAN SAYANG...

Pesan Pagi...

Setiap hari kerja (Senin - Jumat) saya bangun pukul 03.30. Setelah mematikan alarm, saya duduk sejenak untuk berdoa, kemudian ke kamar mandi. Bergantian dengan suami yang bangun kemudian. Saat saya berdandan, kadang-kadang Almira terbangun dan langsung turun dari tempat tidur, ikutan sibuk....meniru gaya dandan saya. Setelah papanya mandi dan berpakaian, kami bersiap-siap berangkat kerja. Jika Almira ikutan bangun, saya akan menggendongnya, duduk di pangkuan dan mendengar pesan mama ; "Almira, papa-mama berangkat ya. Almira di rumah dengan Kakak Ei dan Kakak Stenly yang manis-manis ya. Makan, main, bobo, belajar, berdoa. Makan yang banyak ya, Sayang. Mari papa-mama berkat (sambil membuat tanda salib di dahi, mulut, dan dadanya), dan salaman yuk..."
Berdua suami bergantian mencium keningnya dan membisikkan "Papa-Mama sayang Almira..." Tangan mungilnya melambai lalu menempel di bibirnya untuk mengatakan "mmmmuaaahhh...". Jika Almira masih tidur, kami berpamitan dengan kata-kata yang sama di samping tempat tidur. Kami akan bertemu kembali sore hari....

Tempat Mainan AlmiRa...

Salah satu rak dari lemari buku di ruang keluarga sengaja saya siapkan sebagai tempat mainan Almira. Rak paling bawah agar mempermudah Almira mengambil dan mengembalikan mainannya. Semua mainan, boneka, tas, buku, dan harta kekayaan lainnya semua 'berkumpul' dengan rapi di rak tersebut. Sekarang Almira sudah mengerti, setelah bermain harus merapikan sendiri mainannya. Almira tak merepotkan kami dengan memindahkan barang lain karena dia tahu mana mainannya dan yang bukan miliknya. Hiasan-hiasan di meja tetap rapi karena dia tahu itu bukan termasuk mainannya. Terima kasih Almira....gak bikin mama kesal....


Tempat Sepatu...

Lokasinya persis di sebelah tempat mainan Almira. Ini juga sengaja saya perkenalkan sejak dia mulai berjalan agar dia dapat mengambil dan meletakkan sendiri sepatu dan sendalnya sepulang dari bepergian. Saya ajarkan cara menyusun dengan rapi dan berpasangan. Setiap pulang dari bepergian, Almira dengan tertib membuak sepatu atau sendalnya lalu menyusun dengan rapi di rak sepatunya, lalu menutup kain penutup rak tersebut. Semuanya menjadi terbiasa bagi Almira.

Tempat Pakaian Kotor...

Selain tempat sampah, saya memperkenalkan juga tempat pakaian kotor milik Almira sejak kecil. Setiap membuka dan mengganti baju, yang kotor langsung dibawa ke tempat pakaian kotor yang sengaja saya tempatkan di pojok dekat pintu dapur. Kami bersama-sama membawa pakaian kotor itu lalu memasukkannya ke kotak pakaian kotor. Almira menjadi terbiasa, dan hingga kini dengan tertib dia selalu memasukkan pakaian kotornya ke tempat tersebut. Bahkan dia sudah bisa membantu papa-mama memasukkan pakaian kotor ke tempat khusus papa-mama. Ternyata, hal kecil mulai dibiasakan dari kecil....jadi terbiasa...

Tempat Sampah ...

Kata ini yang saya perkenalkan kepada Almira sejak dia berusia 8 bulan. Saat dia mulai belajar berjalan, saya kenalkan pada tempat sampah yang khusus untuk membuang tissu dan pampers bekas pakainya. Setiap habis memakai tissu, kami bersama-sama berjalan menuju tempat sampah di pojok pintu untuk membuangnya. Begitu juga dengan pampersnya. Almira menjadi terbiasa sehingga setiap melihat kertas atau apa yang dianggapnya sampah, dimasukkannya ke tempat sampah. Pokoknya semua benda yang mengganggu perhatiannya, dimasukkannya ke tempat sampah itu. Suatu kali dia mengambil hp Om Vincent dari meja kecil dekat tv. Lalu Om Vincent menyuruhnya untuk "kembalikan ke tempat semula". Kata "tempat semula" belum pernah didengarnya selain tempat sampah sehingga dengan cepat dibuangnya ke tempat sampah. Om Vincent kebingungan mencari-cari hp-nya. Begitu misscall, terdengar bunyi dari dalam tempat sampah. Hahahaha....

Rabu, 16 Februari 2011

Yang Menyayangi AlmiRa...



Di rumah kami selain Papa, Mama, dan AlmiRa, masih ada Kakak Ei yang menjaga dan mengurus AlmiRa sejak kecil. Kakak Ei memasak untuk kami. Masakannya enak. Kakak Ei sangat memperhatikan AlmiRa. Selain itu ada Om John yang tinggal bersama kami sejak AlmiRa belum lahir, sejak tahun 2004. Om John jarang di rumah karena kerjanya membawa motor dari perusahaan Astra ke seluruh Indonesia, tetapi lebih sering ke Bali, Pontianak, Padang, dan Palembang. Om John sangat menyayangi AlmiRa. Om John yang pertama memperkenalkan AlmiRa pada musik dan tarian Ja'i Bajawa. Setiap Om John pulang, AlmiRa melepas rindu dengan bermain sepuas-puasnya, ikut memperbaiki motor, dan berkeliling-keliling kompleks. Selain itu ada Kakak Stenly, sepupunya AlmiRa, anak dari abangnya Papa AlmiRa. Kakak Stenly masih SMA kelas X. Sekolahnya dekat rumah dan masuk siang sehingga sebelum ke sekolah masih bisa menemani AlmiRa bermain, dan belajar. Kakak Stenly juga sangat menyayangi adiknya. AlmiRa dikelilingi orang-orang yang menyayanginya...


Ibu Guru dari Lio ...



Setelah memiliki mesin jahit yang saya beli dari tukang rongsokan, saya kembali menekuni salah satu hobi lama yaitu menjahit. Hasilnya adalah kostum yang langsung dipakai ke kantor. Bahannya dari kain tenunan Lio yang ternyata sangat keren. Serasa menjadi orang Lio.


Ulang Tahun 2 Kekasihku...

Lama tak aktif menulis blog, banyak peristiwa yang terlewatkan. Kenangan tentang ulang tahun 2 kekasihku masih terekam, dan sekarang kembali kuabadikan dalam blog ini.



Ulang Tahun Papa...

4 November 2010, Papa ulang tahun ke-42. Tidak ada acara istimewa, hanya doa syukur dan menikmati makanan kesukaan Papa yaitu singkong dan pisang rebus serta kuah ikan. Singkong dan pisang rebus ditata rapi, dihiasi cabe merah bulat, dan lilin angka 42 di tengah. Kami menyanyikan lagu "Happy Birthday to Papa" dengan penuh sukacita. AlmiRa sangat bersemangat. Selamat ulang tahun Papa...





ALMIRA 2 Tahun...

2 Juli 2010, AlmiRa masuk usia 2 tahun. Semua saudara ikut berbahagia dan berdoa bersama di rumah. Apalagi bertepatan dengan arisan keluarga. AlmiRa memakai baju putih yang mama beli di Tanah Lot Bali. Setelah pemotongan kue, AlmiRa sibuk sendiri bermain dengan sisa kue. Mungkin karena warna-warni sehingga menarik perhatiannya. Seminggu sebelumnya kami belajar menyanyikan lagu "Happy Birthday To You" dan AlmiRa hanya manghafal kata TU YU... Hingga sekarang kalau melihat kue tart, pasti dia berteriak TU YU... AlmiRa juga sibuk membuka kado-kadonya... Wow...pembungkus kadonya banyak warna pink.









Sepeda AlmiRa...


Ketika AlmiRa berumur 20 bulan, sudah ada sepeda di rumah. Bukan papa-mama yang beliin tapi milik Kakak Crespo yang tidak ikut dibawa pulang ke Flores. Setiap hari AlmiRa belajar naik sepeda butut itu. Akhirnya bisa juga. Walau sudah butut tapi AlmiRa sangat menyukainya. Tak perlu minta papa-mama belikan yang baru. Beruntung sekali karena dia belum mengerti itu barang bekas atau butut, yang penting happy berkeliling rumah. Sekarang AlmiRa sudah berani naik sepeda berkeliling kompleks bersama papanya.

Selasa, 15 Februari 2011

AlmiRa...You are My Valentine...We are Soulmate...



Menyongsong Valentineday, saya mencoba membuat cake coklat untuk Almira. Rencana awal sih begitu, tetapi karena salah beli coklat, jadinya ya...coklat dan putih. Bersama AlmiRa, berdua sibuk di dapur. Dia mulai belajar untuk membantu mama. Kami mengerjakan kue cinta itu dengan semangat. Oma mendampingi dan bercerita tentang kenangan masa kecil saya yang selalu berdiri di sampingnya kalau Oma sedang menjahit atau membuat kue. Akhirnya berhasil juga. Lumayan cantik...dan rasanya pun enak. Kami menikmatinya pada hari Valentine... AlmiRa senang sekali . Ternyata mamaku bisa bikin kue juga...